Minggu, 25 Maret 2018

Proses terminasi dan instalasi

PENYELESAIAN PEKERJAAN

7.1       Terminasi Kabel serat Optik

            Terminasi kabel serat optik maupun pencabangan kabel serta optik harus dilaksanakan dengan baik dan teratur, agar memudahkan dalam pelaksanaan administrasi kabel maka setiap titik terminasi harus diberikan identitas yang jelas meliputi nama/ nomor kabel, nama/ nomor fiber dan nama/ nomor terminal.

            Terminasi kabel serat optik di sentral maupun di gedung masing-masing dilaksanakan pada Fiber Distribution Frame (FDF) atau Optical Termination Board (OTB), sedangkan untuk terminasi kabel serat optik di perangkat outdoordilaksanakan pada terminal yang ada didalam perangkat tersebut

7.1.1    Fiber Distribution Frame (FDF)

Fiber Distribution Frame (FDF) merupakan titik terminasi kabel serat optik outdoor dengan kabel serat optik indoor, FDF terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu bagian yang menuju jaringan dan bagian yang menuju sentral.

7.1.2    Pemilihan lokasi FDF

Pertimbangan pemilihan lokasi untuk penempatan FDF sebagai berikut :

a.    FDF dipasang  pada ruangan khusus yang bersih dan mempunyai ventilasi udara yang baik.

b.    Ruangan yang dipilih harus direncanakan secara terpadu dan cukup untuk pengembangan dikemudian hari.

c.    Penempatan FDF harus dipasang teratur dan berurutan disesuaikan dengan hasil survey yang telah dilakukan.

d.    Pemasangan FDF sebaiknya dekat dengan perangkat JARLOKAF sehingga dapat mengurangi rugi-rugi transmisi dan pig tail tidak terlalu panjang.

e.    Lokasi FDF dipilih pada tempat yang aman, mudah dijangkau, serta tidak mengganggu perangkat existing (bila ada).

7.1.3    Pemasangan FDF

            Langkah pemasangan FDF sebagai berikut :

a.    Pasang rak FDF dengan kokoh dan tidak miring pada lokasi yang benar dan tidak mengganggu lalu lintas personil.

b.    Pasang pentanahan pada rak FDF kemudian integrasikan dengan pentanahan perangkat sentral/ transmisi.

c.    Pasang bagian bawah rak FDF dengan angker agar terpasang mati pada lantai.

d.    Pasang kabel tray dari dan ke FDF untuk lintasan kabel.

7.1.4    Terminasi kabel pada FDF

Prosedur terminasi terminasi kabel pada FDF adalah sebagai berikut :

a.      Terminasikan kabel serat optik indoorpada panel konektor FDF adalah sebagai berikut :

b.      Terminasikan kabel serat optik outdoor pada panel konektor FDF adalah sebagai berikut :

c.      Pemasangan fiber optik pada splicecassette.

d.      Penyambungan fiber sebagai berikut :

e.      Cara menggulung extra length pada splice cassete sebagai berikut :

f.       Cara mengikat fiber pada splicecassete sebagai berikut :

g.      Konektor maupun ujung patchcordyang tidak digunakan harus selalu tertutup oleh dush cap.

h.      Untuk mencegah serangga pada rak FDF maka diperkenankan untuk dipasang kapur barus.

i.        Patchcord yang dipakai harus sesuai dengan spek dan mempunyai panjang yang cukup, tempatkan sisa panjang (extra lengthpatchcordtersebut pada cable drawer atau cable guide.

7.1.5    Pemasangan OTB

           

            OTB biasanya dipasang di dinding, namun cara pemasangannya hampir sama dengan pemasangan FDF.

7.1.6    Passive Splitter (PS)

            Passsive Splitter (PS) adalah tempat pencabangan serat optik secara pasif, dapat dipasang di sentral, di jaringan maupun di sisi pelanggan. Namun agar perangkat T-AURORA dapat difungsikan dalam jaringan kabel serat optik maka penempatan PS direkomendasikan di sisi sentral.

           

a          Pemasangan Passive Splitter di Closure

1)    Pasangkan splitter arrays pada splitter module.

2)    Lindungi serat optik yang keluar dari splice cassettedengan selongsong plastik.

3)    Perlu diperhatikan bahwa bendradius (radius bengkokan) serat optik tidak boleh kurang dari 30 mm.

4)    Lakukan penyambungan serat optik dari PS dengan serat optik yang menuju OLT dan ONU.

5)    Berikan label untuk setiap serat optik dan PS yang dipasang.

6)    Lakukan pengukuran redaman pada splitter module dengan cara menyalurkan sinyal optik melalui splitter tersebut dan pada ujung yang lain lakukan pengukuran dengan powermeter.

7)    Tutup splitter module dengan closure.

b.         Pemasangan Passive Splitter di Kabinet

1)    Pasangkan splitter arrays pada splitter module.

2)    Lindungi serat optik yang keluar dari splice cassettedengan selongsong plastik.

3)    Perlu diperhatikan bahwa bend radius (radius bengkokan) serat optik tidak boleh lebih kurang dari 30 mm.

4)    Lakukan penyambungan serat optik dari PS dengan serat optik yang menuju OLT dan ONU.

5)    Berikan label untuk setiap serat optik dan PS yang dipasang.

6)    Lakukan pengukuran redaman pada splitter module dengan cara menyalurkan sinyal optik melalui splitter tersebut dan pada ujung yang lain lakukan pengukuran dengan power meter.

7)    Pasang splitter module pada slot splitter cabinet.

                    https://bamsfiberstar.blogspot.com
                                        suport by: bams saputra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mengenal bahasa pemrograman java

Mengenal dan Memulai Pemrograman Java | Belajar Java Java sebagai salah satu bahasa pemrograman yang sudah berumur dari era 1990-an, kian ...